Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | editor: Hurlena Kartika Dewey
KONTAN.CO.ID – Jakarta. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) mengatakan, rencana penambahan modal tinggal menunggu tanggal pertandingan, setelah sebelumnya sempat tertunda.
Ketua Umum Bank Banten Fahmi Bagus Mahisa menjelaskan penambahan modal tersebut tentunya sejalan dengan keterbukaan informasi yang dilakukan, khususnya melalui alias Penawaran Umum Terbatas (PUT) VI. Masalah hak.
Jika rencana tersebut berjalan sesuai rencana, maka tentunya bank dengan nama sandi BEKS ini akan mampu mengakselerasi pertumbuhan kinerjanya jauh lebih cepat yang selama ini tertekan. Berkaca pada realisasi Juni 2020, Bank Banten mencatatkan rugi 99,98 miliar rupiah. Pasalnya, menurut Fahmy, pihaknya menargetkan uang yang bisa didapat melalui ukuran ini mencapai 3,04 triliun rupiah.
Sementara itu, pelaksanaan aksi korporasi ini juga terkait dengan Peraturan Daerah Provinsi (Perda) Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2020. Dalam Perda ini, Pemerintah Kabupaten Banten selaku pemegang saham perseroan melalui PT Banten Global Development (BGD) akan meningkatkan permodalan Bank Banten dengan nilai hingga Rp 1,55 triliun.
Baca juga: Pemenuhan aturan modal minimum POJK 12, kedua bank ini akan segera dimerger
Ia juga menegaskan, upaya ini juga untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 12 Tahun 2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. Dalam aturan tersebut, jelas terlihat bahwa semua bank di tanah air wajib memiliki modal dasar minimal Rp 3 triliun.
Ketentuan tersebut dapat dilaksanakan secara bertahap, antara lain 1 triliun rupee pada 2020, kemudian 2 triliun rupee pada akhir 2021 hingga 3 triliun rupee pada 31 Desember 2022.
Selain itu, Fahmy juga mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu pemeriksaan penyerahan dana pemerintah daerah ke BGD untuk disetorkan ke rekening PUT VI.
“Dengan begitu, proses pendaftaran aksi korporasi bisa dilanjutkan,” kata Fahmy kepada Kontan.co.id, Rabu (4/11).
Rencana bisnis korporasi ini juga mendapat persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 2 Oktober 2020.
Sebagai gambaran, merujuk pada laporan keuangan Bank Banten Juli 2020, total modal inti perseroan (Level 1) sebenarnya sangat kecil, yakni hanya Rp 63,09 miliar. Jumlah ini mengalami penurunan signifikan dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 217,22 miliar atau turun 70,95%. Setiap tahun (yoy).
Donasi, Dapatkan Kupon Gratis!
Sebagai tanda terima kasih atas perhatiannya, terdapat voucher gratis senilai donasi yang bisa digunakan untuk berbelanja Toko bahagia.